Sabtu, 12 Maret 2016

JARINGAN EPITEL



         a. Jaringan epitel pipih selapis
            Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan preparat mammal kidney dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 79).
         b. Jaringan epitel selapis kubus
              Pada pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan preparat mammal kidney dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 80).         
         c. Jaringan epitel selapis silindris
              Pada pengamatan ketiga yaitu pada jaringan epitel selapis silindris dengan menggunakan preparat intestine dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya vili-vili yang berfungsi  memperluas permukaan usus untuk penyerapan nutrisi dan makanan, pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat alirran darah di usus, sel pengabsorbsi yang berfungsi untuk absorbsi, submukosa yang berfungsi sebagai pengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari saluran pencernaan, dan muskular yang berfungsi sebagai otot usus (Yusminah, 2007: 80).

         d. Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia
              Pada pengamatan keempat yaitu pada jaringan epitel banyak palsu bersilia dengan menggunakan preparat trakea kelinci dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya ciliata yang berfungsi sebagai pembantu gerakan zat-zat melewati permukaan, Membran basal merupakan selaput yang paling luar yang berfungsi melindungi sel, Lumen merupakan ruangan yang terletak diantara sel berfungsi untuk absorbsi, dan nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali kerja sel (Yusminah, 2007: 81).
         e. Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk
              Pada pengamatan kelima yaitu pada jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya stratum lucidium yang berfungsi dalam pengecetan terhadap kulit, cranula layer yang berfungsi sebagai pelindung kulit, basal layer yang berfungsi melindungi sel, spiny layer yang berfungsi pelapis, dan stratum geminatvum yang berfungsi sebagai sel hidup karena lapisan ini  merupakan lapisan yang aktif membelah (Yusminah, 2007: 81).
f.  Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler
                           Pada pengamatan keenam yaitu pada  Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler dengan menggunakan preparat intestine dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya brown’s gland yang berfungsi sebagai penyaring darah, muscularis yang berfungsi sebagai otot pada usus, mukosa yang berfungsi untuk sekresi, dan submukosa yang berfungsi untuk sekresi (Yusminah, 2007: 87).
         g. Kelenjar mukosa dan serosa
                          Pada pengamatan ketujuh yaitu pada  Kelenjar mukosa dan serosa dengan menggunakan preparat pankreas dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya lumen yang berfungsi untuk absorbsi, inti sel yang berfungsi sebagai pusat kendali kegiatan sel, membram basal yang berfungsi pelindung sel, dan sel goblet yang berfungsi sel penghasil mukos atau lendir (Yusminah, 2007: 88).
         h. Kelenjar adrenal
                                      Pada pengamatan kedelapan yaitu pada  Kelenjar adrenal dengan menggunakan preparat kelenjar adrenal dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya kortisol yang berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres oleh sebab itu kortisol disebut juga sebagai “hormon stress”, aldosteron yang berfungsi untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin, kromafin yang berfungsi mensintesis hormon epinefrin pada bagian medulla, dan epinefrin yang berfungsi meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot polos paru-paru atau singkatnya, membuat tubuh bersiap untuk melakukan pertempuran (Yusminah, 2007: 88).
         i.  Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous
                          pengamatan kesembilan yaitu pada  Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya lemak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, kelenjar minyak yang berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, kelenjar keringat yang berfungsi pemicu keluarnya keringat, dan kelenjar sebaceous yang berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut (Yusminah, 2007: 90).
E. Kesimpulan dan Saran
              1. Kesimpulan
                     Adapun kesimpulan yang didapat pada pengamatan epitel yaitu pada jaringan epitel terdiri dari Jaringan epitel pipih selapis, Jaringan epitel selapis kubus, Jaringan epitel selapis silindris, Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia, Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk, Kelenjar unisluler dan kelenjar multiseluler, Kelenjar mukosa dan serosa, Kelenjar adrenal, dan Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous.
2. Saran
                         Adapun saran saya yaitu saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian maupun bentuk berbagai jaringan epitel. Hal ini dilakukan agar tujuan dari praktikum ini dapat tercapai. Sebaiknya preparat atau bahan yang ada di laboratorium dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai.






SEL HEWAN. Pada sel ini, memiliki lisosom yang bertugas untuk destruksi bagian sel yang rusak dan sentriol bertugas untuk pembentukan benang gelendong sewaktu pembelahan sel.
Di praktikum ini, kita akan mengamati bagian-bagian pada jaringan hewan.
1. Jaringan epitel, memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Jaringan epitel membatasi antara membran basal dan lumen.
a. Epitel pipih selapis (preparat ginjal p400x)
biasanya berada di kapsula bowman, alveolus.
https://abisjatuhbangunlagi.files.wordpress.com/2012/10/epitel-selapis-pipih-1.jpg?w=750
b. Epitel kubus selapis (preparat ginjal p400x)
biasanya brada di air liur, keringat, ginjal, retina mata.
https://abisjatuhbangunlagi.files.wordpress.com/2012/10/epitel-selapis-kubus1.jpg?w=750
c. Epitel silindris selapis (preparat duodenum (mencit).H.E p400x)
biasanya berada di lambung, usus(pencernaan).
https://abisjatuhbangunlagi.files.wordpress.com/2012/10/epitel-selapis-silindris1.jpg?w=750
Sifat Umum: Epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas. Terletak paling luar maka sebagai proteksi. Susunannya rapat satu sama lain. Oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler. Jika di saluran selain proteksi juga bisa untuk akses transportasi misal alveolus, usus halus (sebagai absorbsi bisa osmose maupun difusi). Sangat cepat regenerasinya karena sebagai proteksi segera harus tergantikan jika rusak tentu tidak ada pembuluh darah dalam jaringan ini (zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler) yang terletak di jaringan di bawahnya. Bentuknya bervariasi tergantung dari letak maupun perannya (posisi menentukan peran)
Epitel memiliki berbagai fungsi tergantung dari posisi jaringan. Fungsinya antara lain: Sebagai pelindung, Sebagai alat sekresi, dan Sebagai alat absorpsi.
Klasifikasi Berdasarkan Bentuk & Susunannya dibedakan:
a.       Epitel pipih selapis
Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel berbentuk pipih. Lokasi: pembuluh limfe, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura, perikardium. Fungsi: difusi, filtrasi.
b.      Epitel kubus selapis
Epitel selapis kubus terdiri dari satu lapis sel dan sel berbentuk seperti kubus. Lokasi: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina. Fungsi: sekresi dan absorbsi
c.       Epitel silindris selapis
Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindirs (torak). Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu, saltran uterus, uterus, rongga hidung. Fungsi: sekresi dan absorpsi
d.      Epitel pipih berlapis banyak
Epitel berlapis pipih sebenarnya tidak semuanya berbentuk pipih. Yang berbentuk pipih hanya pada sel sebelah atas. Sel pada lapisan terbawah dapat berbentuk silindris. Lokasi: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg uretra. Fungsi: proteksi
e.       Epitel kubus berlapis banyak
Epitel berlapis kubus jarang ditemukan pada tubuh. Lokasi: kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar. Fungsi: sekresi dan ekskresi
f.       Epitel silindris berlapis banyak
Epitel berlapis silindris jarang ditemukan. Paling banyak terdiri dari dua lapisan saja. Lokasi: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring, faring, langit-langit mulut. Fungsi: sekresi dan pergerakan.
g.      Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran ekskresi yang besar. Fungsi: sekresi, proteksi dan gerakan zat
h.      Epitel transisional
Pada epitel ini, strukturnya mirip epitel berlapis gepeng. Pada lapisan atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung). Sel payung dalam keadaan regang akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh. Lokasi: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal. Fungsi: memungkinkan perubahan dalam bentuk.
2.      Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
a.    Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
- See more at: http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-jaringan_1769.html#sthash.gS0byQmy.dpuf

  1.      Jaringan Epitel
a.       Epitel gepeng selapis pada ginjal (kapsula bowman)
1)      Amati preparat awetan ginjal dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian - bagiannya.
b.      Epitel gepeng berlapis dengan kreatin pada kulit telapak kaki
1)      Amati preparat awetan kulit telapak kaki dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian - bagiannya.
c.       Epitel kubus berlapis pada animal skin
1)      Amati preparat awetan animal skin dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian- bagiannya.
d.      Epitel silindris berlapis lumbricus
1)      Amati preparat awetan lumbricus dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
Tunjukan bagian- bagiannya
e.       Epitel transisional pada Bronchioulus.
1)      Amati preparat awetan Bronchioulus dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengmatan.
3)      Tunjukan bagian- bagiannya
              2.      Jaringan Pengikat
a.       Jaringan ikat (lemak)
1)        Amati preparat awetan jaringan lemak di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)        Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan
3)        Tunjukan bagian-bagiannya
b.      Tulang rawan hialin
1)        Amati preparat awetan tulang rawan hialin mikroskop dengan pebesaran 10x dan 40x.
2)        Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)        Tunjukan bagian - bagiannya.
c.       Tulang rawan elastin
1)      Amati preparat awetan tulang rawan elastin dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan
3)      Tunjukan bagian - bagiannya
d.      Tulang rawan fibrosa
1)      Amati preparat awetan tulang rawan fibrosa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian-bagiannya.
e.       Tulang Kompak
1)      Amati preparat awetan tulang rawan fibrosa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian-bagiannya
f.       Sel Darah
1)      Amati preparat sel darah dibawah mikroskop dengan pembesaran 10xdan 40x.
2)      Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)      Tunjukan bagian-bagiannya.
             3.      Jaringan Otot
a.       Jaringan otot polos
1)   Amati preparat awetan otot polos dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)   Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)   Tunjukan bagian-bagiannya.
b.      Jaringan otot Lurik/rangka
1)   Amati preparat awetan otot rangka dibawah mikroskop dengan pebesaran 10x dan 40x.
2)   Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)   Tunjukan bagian-bagiannya.
c.       Jaringan otot jantung.
1)   Amati preparat awetan otot jantung di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)   Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)   Tunjukan bagian-bagiannya
            4 .      Jaringan syaraf
a.       Jaringan syaraf
1)   Amati preparat awetan jaringan syaraf dibawah mikroskop dengan pmbesaran 10x dan 40x.
2)   Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)   Tunjukan bagian - bagian nya.
E.     HASIL PENGAMATAN
1.      Jaringan Epitel
a.    Epitel gepeng selapis
1)      Pada ginjal (kapsula bowman)
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPh8p02SVis-3E73Zvp32OcZHPIxQ_TepGwL9Y0JuMuXHkhEar-eV2JQ2p0EF-uIWLbnTd1UgRzXxLRrSE7C1_TApUq1RwJzNCTM1-BUgswQ63YTS24FJcxTmXm3O1tW8zaoR_FKeEzm95/s320/epitel+gepeng+selapis+pada+ginjal.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuTv1eK5HEIFrOcxmCi3z-njceQqi_BJ2is8XivpyNZ141xkIi_ixgrXGUmnzPn7q8fNEF4z5GyBIALp7uZmChGcbRH9eA8-LcyLqFKTwz4LuTk25ZHYkanYI_r7pKuBBk5ujUgKGk5KW/s320/epitel+gepeng+selapis+pada+ginjal+p+40x.jpg 


                                               
      
  (Perbesaran 10 X)             (Perbesaran 40 X)

2)      Pada Ginjal Mamalia
                                                                                                               

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr3jPTqnwYeKH1h0UtAVgleSrigVRKeaqKJeVCnadFX_7HZYdROQYBZ2ubAJts-Cv2N_IbIwGogSLzI1z8XSKP-vxUjzzuMZfhXFWvDlzwzg_u5u49eajsnsY6VeBu6y-vpq2ryCcld6Q0/s320/epitel+gepeng+selapis+pada+ginjal+mamalia+40x.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhivKcTdqD7lySNxdzswtJ8gNTLalaL1NlMl7Hz0Rwp6jEQd5tbZfHvE5oghpvptPMGLer-zNqg4sIfCkSJJpMWPye_HxS3E8g9ln4nU8SooRPrVcTZ8GXT5VS_WtEKfdeth8v6Z1hDkhzl/s320/epitel+gepeng+selapis+pada+ginjal+mamalia+10x.jpg






    


 (Perbesaran 10 X)              (Perbesaran 40 X)

b.      Epitel gepeng berlapis dengan kreatin pada kulit telapak kaki
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR7mEQBYdq4aJuIcadkS-o5jjM_3OgUYDU3-50ol_7dTHsWgATl83795VQ5Wo2hPJ_Y2k9cUwcCKlgd28tPO24oyMiGBO8tTqqGA6qb1vwJxQwJ5pVPOkv_vCbSYHj0AQSYZUG2_d-nqnA/s320/epitel+gepeng+berlapis+dengan+keratin++pada+kaki+10x.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoApcM1n_Fv31zVMuNrFa3vrpPXe79_Z1qu0BD9AVfaRjykA4BrYb52yhpbA8zvwsBMNzm1u-HJrz02yR1cN6RYGwcxz-Oa6DVSsi67Dj2LuanWwKyg8jtYFAOEvVpBSLsukY_0XhyMDb_/s320/epitel+gepeng+berlapis+dengan+keratin++pada+kulit+telapak+kaki+40x.jpg


                                    (Perbesaran 10 X)                                    (Perbesaran 40 X)
c.       Epitel kubus berlapis pada animal skin

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIHleloqPBZPtgsurkdVvPGzpppdWli7UDIUcMCwLUDrPhro2yL33m18s6a3xERC5LcpEUZ8cIB6j4O0R5DsAYMsswL9CCls6EzOw2MV4cdurvP3Uz4g2ZGpLoYsQotMuvI6sGIZxSyRJb/s320/epitel+kubus+berlapis+pada+animal+skin+10x.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZOaVycAUa-JMEBA_gY0iEcTfSEYLxalM7uqTHyfGNI_wbnwY3xDQaDX5MOoUwoYn0hG7DXF-8ThlNTQspw7klkklvmZBCLQ0k__ENG_HixxRSeq2bWT_-c3ktvbTmnkdj-9YgEavRTJ5e/s320/epitel+kubus+berlapis+pada+animal+skin+40x.jpg



 (Perbesaran 10 X)                             (Perbesaran 40 X)

d.      Epitel silindris berlapis lumbricus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0y6dbujr1XWE37IMaWLreumcEVrs1D3XMCzSKSHrgdZYN4vnVsRDUyWUY92JYHDdpvx7ecYVHLMW4n_4ceI7d6bXx66lun_ntHdK3mWvUbq0DRGJZw-U6biuW-AXvI1155ppO1o4vendH/s320/epitel+silndris+berlapis+pada+lumbricus+40x.jpg        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFwOSMOLIsLquT_tFDUn9OuaoItn3BOR1XWfZ7GVg2cpGSSGhPCi4Ciw59tMUrJr69QcmxwKVFajkK2UQ-CRMSbX42O9Ep40SlVQ4bYCqJEQvUTDv64DOfbo3u9zRruAE9UUY84qZvPhvy/s320/epitel+silndris+berlapis+pada+lumbricus+10x.jpg
(Perbesaran 10 X)                                        (Perbesaran 40 X)
- See more at: http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-jaringan_1769.html#sthash.gS0byQmy.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar