a.
Jaringan epitel pipih selapis
Pada
pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan
preparat mammal kidney dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh
yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang
berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal
yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan
tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 79).
b.
Jaringan epitel selapis kubus
Pada
pengamatan pertama yaitu pada jaringan epitel pipih selapis dengan menggunakan
preparat mammal kidney dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya nefron yang berfungsi sebagai tempat sekresi dan absorbsi, tubulus pembuluh
yang berfungsi tempat aliran atau pembuluh darah, kapsul bowman’s yang
berfungsi untuk menyaring darah dengan bantuan glomerulus, tubulus proksimal
yang berfungsi untuk mengurangi filtrat glomerolus dengan cara reabsorpsi, dan
tubulus distal yang berfungsi dalam pemekatan urin (Yusminah, 2007: 80).
c.
Jaringan epitel selapis silindris
Pada
pengamatan ketiga yaitu pada jaringan epitel selapis silindris dengan
menggunakan preparat intestine dengan
perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya vili-vili yang berfungsi memperluas permukaan usus untuk penyerapan
nutrisi dan makanan, pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai tempat alirran
darah di usus, sel pengabsorbsi yang berfungsi untuk absorbsi, submukosa yang
berfungsi sebagai pengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari saluran
pencernaan, dan muskular yang berfungsi sebagai otot usus (Yusminah, 2007: 80).
d.
Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia
Pada
pengamatan keempat yaitu pada jaringan epitel banyak palsu bersilia dengan
menggunakan preparat trakea kelinci dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya ciliata
yang berfungsi sebagai pembantu gerakan zat-zat melewati permukaan, Membran
basal merupakan selaput yang paling luar yang berfungsi melindungi sel, Lumen
merupakan ruangan yang terletak diantara sel berfungsi untuk absorbsi, dan
nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali kerja sel (Yusminah, 2007: 81).
e.
Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk
Pada
pengamatan kelima yaitu pada jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan
tidak menanduk dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya stratum lucidium yang berfungsi dalam
pengecetan terhadap kulit, cranula layer yang berfungsi sebagai pelindung
kulit, basal layer yang berfungsi melindungi sel, spiny layer yang berfungsi pelapis, dan stratum geminatvum yang
berfungsi sebagai sel hidup karena lapisan ini
merupakan lapisan yang aktif membelah (Yusminah, 2007: 81).
f. Kelenjar
unisluler dan kelenjar multiseluler
Pada pengamatan keenam yaitu
pada Kelenjar unisluler dan kelenjar
multiseluler dengan menggunakan preparat intestine dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya brown’s gland yang berfungsi sebagai
penyaring darah, muscularis yang berfungsi sebagai otot pada usus, mukosa yang
berfungsi untuk sekresi, dan submukosa yang berfungsi untuk sekresi (Yusminah,
2007: 87).
g.
Kelenjar mukosa dan serosa
Pada
pengamatan ketujuh yaitu pada Kelenjar
mukosa dan serosa dengan menggunakan preparat pankreas dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak
terlihat adanya lumen yang berfungsi
untuk absorbsi, inti sel yang berfungsi sebagai pusat kendali kegiatan sel,
membram basal yang berfungsi pelindung sel, dan sel goblet yang berfungsi sel
penghasil mukos atau lendir (Yusminah,
2007: 88).
h.
Kelenjar adrenal
Pada
pengamatan kedelapan yaitu pada Kelenjar
adrenal dengan
menggunakan preparat kelenjar adrenal dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak terlihat adanya kortisol yang berfungsi untuk mengembalikan
keseimbangan tubuh selama periode stres oleh sebab itu kortisol disebut juga
sebagai “hormon stress”, aldosteron yang berfungsi untuk mengatur jumlah kalium
dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin, kromafin yang berfungsi mensintesis
hormon epinefrin pada bagian medulla, dan epinefrin yang berfungsi meningkatkan
denyut jantung dan melemaskan otot polos paru-paru atau singkatnya, membuat
tubuh bersiap untuk melakukan pertempuran (Yusminah, 2007: 88).
i. Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous
pengamatan
kesembilan yaitu pada Kelenjar
keringat dan kelenjar sebaceous dengan menggunakan preparat kulit mamalia dengan perbesaran 4 x 0,10 tampak
terlihat adanya lemak yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, kelenjar minyak yang berfungsi
menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, kelenjar
keringat yang berfungsi pemicu keluarnya keringat, dan kelenjar sebaceous yang
berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut
(Yusminah, 2007: 90).
E. Kesimpulan dan Saran
1.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang didapat pada pengamatan epitel yaitu pada jaringan epitel
terdiri dari Jaringan epitel pipih selapis, Jaringan epitel selapis kubus, Jaringan
epitel selapis silindris, Jaringan epitel berlapis banyak palsu bersilia,
Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk, Kelenjar
unisluler dan kelenjar multiseluler, Kelenjar mukosa dan serosa, Kelenjar
adrenal, dan Kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous.
2. Saran
Adapun saran saya yaitu
saat melakukan praktikum, sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti
dalam melakukan pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian maupun bentuk
berbagai jaringan epitel. Hal ini dilakukan agar tujuan dari praktikum ini
dapat tercapai. Sebaiknya preparat atau bahan yang ada di laboratorium
dilengkapi agar praktikum dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan yang
ingin dicapai dalam praktikum ini dapat tercapai.
Di praktikum ini, kita akan mengamati bagian-bagian pada jaringan hewan.
1. Jaringan epitel, memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Jaringan epitel membatasi antara membran basal dan lumen.
a. Epitel pipih selapis (preparat ginjal p400x)
biasanya berada di kapsula bowman, alveolus.
b. Epitel kubus selapis (preparat ginjal p400x)
biasanya brada di air liur, keringat, ginjal, retina mata.
c. Epitel silindris selapis (preparat duodenum (mencit).H.E p400x)
biasanya berada di lambung, usus(pencernaan).
Sifat Umum: Epitel terdiri dari sel dengan batas yang
jelas. Terletak paling luar maka sebagai proteksi. Susunannya rapat satu sama
lain. Oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang
seluler. Jika di saluran selain proteksi juga bisa untuk akses transportasi
misal alveolus, usus halus (sebagai absorbsi bisa osmose maupun difusi). Sangat
cepat regenerasinya karena sebagai proteksi segera harus tergantikan jika rusak
tentu tidak ada pembuluh darah dalam jaringan ini (zat makanan diberikan ke
jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler) yang terletak di jaringan
di bawahnya. Bentuknya bervariasi tergantung dari letak maupun perannya (posisi
menentukan peran)
Epitel memiliki berbagai fungsi tergantung dari posisi
jaringan. Fungsinya antara lain: Sebagai pelindung, Sebagai alat sekresi, dan Sebagai alat absorpsi.
Klasifikasi Berdasarkan Bentuk & Susunannya dibedakan:
a. Epitel pipih
selapis
Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel
berbentuk pipih. Lokasi:
pembuluh limfe, endotel, kapsula glomerulus, alveoli, peritonium, pleura,
perikardium. Fungsi: difusi, filtrasi.
b. Epitel kubus selapis
Epitel selapis kubus terdiri dari satu lapis sel dan sel berbentuk seperti
kubus. Lokasi: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat,
permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina.
Fungsi: sekresi dan absorbsi
c. Epitel silindris selapis
Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk
silindirs (torak). Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu,
saltran uterus, uterus, rongga hidung. Fungsi: sekresi dan absorpsi
d. Epitel pipih berlapis banyak
Epitel berlapis pipih sebenarnya tidak semuanya berbentuk pipih. Yang
berbentuk pipih hanya pada sel sebelah atas. Sel pada lapisan terbawah dapat
berbentuk silindris. Lokasi: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus,
ujueg uretra. Fungsi: proteksi
e. Epitel kubus berlapis banyak
Epitel berlapis kubus jarang ditemukan pada tubuh. Lokasi: kelenjar
keringat, kelenjar minyak, kelenjar tiroid, ovarium, zakar. Fungsi: sekresi dan
ekskresi
f. Epitel silindris berlapis banyak
Epitel berlapis silindris jarang ditemukan. Paling banyak terdiri dari dua
lapisan saja. Lokasi: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra,
laring, faring, langit-langit mulut. Fungsi: sekresi dan pergerakan.
g. Epitel silindris berlapis banyak
Lokasi: saluran reproduksi, rongga hidung, saluran pernapasan, saluran
ekskresi yang besar. Fungsi: sekresi, proteksi dan gerakan zat
h. Epitel transisional
Pada epitel ini, strukturnya mirip epitel berlapis gepeng. Pada lapisan
atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung). Sel payung dalam
keadaan regang akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh.
Lokasi: saluran kencing, kandung kemih, ureter, ginjal. Fungsi: memungkinkan
perubahan dalam bentuk.
2. Jaringan
Pengikat
Jaringan pengikat disebut juga
jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
a. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler.
Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
- See more at:
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-jaringan_1769.html#sthash.gS0byQmy.dpuf
1.
Jaringan Epitel
a. Epitel gepeng
selapis pada ginjal (kapsula bowman)
1) Amati preparat
awetan ginjal dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan bagian
- bagiannya.
b. Epitel gepeng
berlapis dengan kreatin pada kulit telapak kaki
1) Amati preparat
awetan kulit telapak kaki dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan bagian
- bagiannya.
c. Epitel kubus
berlapis pada animal skin
1) Amati preparat
awetan animal skin dibawah mikroskop
dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan
bagian- bagiannya.
d. Epitel
silindris berlapis lumbricus
1) Amati preparat
awetan lumbricus dibawah mikroskop
dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
Tunjukan bagian- bagiannya
e. Epitel
transisional pada Bronchioulus.
1) Amati preparat
awetan Bronchioulus dibawah mikroskop
dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengmatan.
3) Tunjukan
bagian- bagiannya
2.
Jaringan
Pengikat
a. Jaringan ikat
(lemak)
1)
Amati preparat
awetan jaringan lemak di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2)
Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan
3)
Tunjukan
bagian-bagiannya
b. Tulang rawan
hialin
1)
Amati preparat
awetan tulang rawan hialin mikroskop dengan pebesaran 10x dan 40x.
2)
Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3)
Tunjukan bagian
- bagiannya.
c.
Tulang rawan
elastin
1) Amati preparat
awetan tulang rawan elastin dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan
3) Tunjukan bagian
- bagiannya
d. Tulang rawan
fibrosa
1) Amati preparat
awetan tulang rawan fibrosa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan
bagian-bagiannya.
e. Tulang Kompak
1) Amati preparat
awetan tulang rawan fibrosa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan
bagian-bagiannya
f. Sel Darah
1) Amati preparat
sel darah dibawah mikroskop dengan pembesaran 10xdan 40x.
2) Cocokan dan
lengkapi gambar pada lembar pengamatan.
3) Tunjukan
bagian-bagiannya.
3.
Jaringan Otot
a. Jaringan otot
polos
1) Amati preparat awetan otot polos
dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar
pengamatan.
3) Tunjukan bagian-bagiannya.
b. Jaringan otot
Lurik/rangka
1) Amati preparat awetan otot rangka
dibawah mikroskop dengan pebesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar
pengamatan.
3) Tunjukan bagian-bagiannya.
c. Jaringan otot
jantung.
1) Amati preparat awetan otot jantung di
bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar
pengamatan.
3) Tunjukan bagian-bagiannya
4 .
Jaringan syaraf
a. Jaringan syaraf
1) Amati preparat awetan jaringan syaraf
dibawah mikroskop dengan pmbesaran 10x dan 40x.
2) Cocokan dan lengkapi gambar pada lembar
pengamatan.
3) Tunjukan bagian - bagian nya.
E. HASIL
PENGAMATAN
1. Jaringan Epitel
a. Epitel gepeng
selapis
1) Pada ginjal (kapsula bowman)
(Perbesaran 10 X) (Perbesaran 40 X)
2)
Pada Ginjal
Mamalia
(Perbesaran 10 X) (Perbesaran 40 X)
b. Epitel gepeng
berlapis dengan kreatin pada kulit telapak kaki
(Perbesaran
10 X) (Perbesaran 40 X)
c. Epitel kubus
berlapis pada animal skin
(Perbesaran 10
X) (Perbesaran
40 X)
d. Epitel
silindris berlapis lumbricus
(Perbesaran 10 X)
(Perbesaran 40 X)
- See more at: http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-jaringan_1769.html#sthash.gS0byQmy.dpuf